KH Shiddiq Al Jawi: Inilah Dua Alasan Hizbut
Tahrir Tidak Menggunakan Jalan Demokrasi
Ada dua alasan penting mengapa Hizbut Tahrir tidak melibatkan diri dalam demokrasi. Hal tersebut diungkapkan anggota Lajnah Tsaqafiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia, KH Muhammad Shiddiq Al Jawi, di Liqo Syawal 1437 H Keluarga Besar HTI Yogyakarta di Gedung Kesenian Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Ahad (24/7)
Alasan pertama, demokrasi tidak sesuai dengan Islam, sehingga tidak mungkin Hizbut Tahrir masuk ke dalamnya. Pertentangannya terletak pada keyakinan siapa yang berhak melegalisasi hukum. Dalam demokrasi, salah satu tugas parlemen adalah legislasi hukum yang sebagian besar tidak berdasarkan syariah. Dalam pandangan Hizbut Tahrir, ini adalah keharaman.
.
“Landasan keharamannya sangat jelas. Dalam Al-Quran ada ayat-ayat yang menegaskan wajibnya berhukum dengan hukum Islam, misal dalam surat Al Maidah ayat 44 yang menyebutkan bahwa barang siapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah, maka bisa dihukumi sebagai orang kafir, dalam ayat 45 disebut sebagai orang fasik dan dalam ayat 47 disebut sebagai orang dzalim.” tegas Shiddiq.
Alasan kedua, pengalaman yang ada menunjukkan bahwa perjuangan Islam melalui demokrasi bukan jalan yang tepat. “Misal di Palestina, gerakan Islam Hamas menang dalam pemilu tetapi kemudian diboikot. Di Aljazair ada partai FIS yang memenangkan pemilu juga kemudian dibatalkan hasil pemilunya. Di Turki ada partai Refah pimpinan Erbakan memenangkan pemilu tapi kemudian hasil pemilu dibatalkan dan partai Refah dibubarkan. Dan kejadian di Mesir ketika terpilih presiden Mursi yang kemudian dikudeta oleh militer yang dipimpin As Sisi", ungkapnya.
Pimpinan Ma'had Hamfara Yogyakarta ini menyimpulkan, "Ini menunjukkan fakta-fakta sejarah yang bisa kita ambil pelajaran bahwa jalan demokrasi bukan jalan yang tepat dan memang sifat dasar demokrasi itu tidak cocok dengan Islam"
#TolakPemimpinKafir #TolakDemokrasi #IslamRahmatanLilAlamin
Posting Komentar untuk "Inilah Dua Alasan Hizbut Tahrir Tidak Menggunakan Jalan Demokrasi"