(Refleksi 100 Tahun Dunia Tanpa Khilafah, 1924-2024 M)
Abu Zaid
Tak diragukan lagi Khilafah adalah ajaran Islam. Dan karenanya Khilafah adalah warisan dari RasuluLlah SAW. Dan semua ulama dan umat sudah bersepakat alias berijma' atas kewajibannya. Kecuali orang yang menyimpang seperti al Ashom dari mu'tazilah dan najdat dari khowarij.
Para Sahabat rodhiyallaahu anhum bahkan telah sepakat menunda pemakaman jenazah yang mulia Baginda Rasulullah SAW selama dua hari tiga malam hingga terpilihnya Abu Bakar ra dan beliau dibaiat sebagai kholifah pengganti Rasulullah SAW. Tak ada satupun dari para sahabat yang menyelisihanya. Termasuk Imam Ali ra juga sepakat tetap menunggu terpilihnya Kholifah Abu Bakar ra.
Dan khilafah telah eksis selama hampir 1300 tahun hingga khilafah Turki Utsmani dihancurkan oleh persekongkolan jahat penjajah kafir inggris dengan mustafa kamal seorang yahudi dunama.
Maka aneh kalo ada seorang muslim yang kemudian lantang menolak khilafah dengan berbagai alasan yang diadaadakan. Mengingkari dan menolak ijma malah mengikuti orang orang menyimpang dari mu'tazilah dan khowarij.
Sekarang genap menginjak 100 tahun runtuhnya khilafah, 1924-2024 M. Dan umat Islam ikut hancur tercerai berai hampir binasa di negeri negeri mereka.
Pada tahun ini, 2023, kita kembali disentakkan dengan meletusnya genosida palestina khususnya di Gaza oleh penjajah biadab yahudi laknatullahi alayhim. Perbuatan perbuatan keji, zholim, biadab, yang bahkan tidak pernah dilakukan oleh binatang kejam sekalipun. Mereka membunuh setiap orang Palestina. Tak peduli tentara Hamas atau tidak. Tak peduli tua atau muda. Tak peduli laki atau perempuan. Tak peduli juga pun anak anak.
Mereka dengan biadab membumihanguskan berbagai tempat seperti rumah sakit, sekolah, juga tempat pengungsian. Mereka telah mengebom manusia dan tempat tempat yang oleh hukum internasional dilindungi dan ga boleh diserang. Namun Mereka ga mau dengar seruan internasional. Mereka buta dan tuli sebagimana buta dan tuli para pemimpin muslim negeri sekeliling palestina. Seperti Saudi, Yordania, Mesir, Irak, Iran, Libanon, UEA, qotar, turki dll yang tak mau mengirim pasukan untuk memerangi penjajah biadab itu.
Mengapa demikian? Karena para penguasa muslim itu sesungguhnya adalah antek penjajah. Tidak ada satupun penguasa muslim di negeri negeri Islam merupakan penguasa hakiki. Semua bisa bertengger di singgasana karena dipilih dan didukung oleh penjajah. Dengan imbalan menjaga kepentingan penjajah. Yakni menjaga agar entitas penjajah anak Amerika itu tetap selamat dan bisa menghancurkan kaum muslimin Palestina khususnya di Gaza. Itulah tugas para penguasa boneka antek penjajah itu.
Belum lagi usai PR problem umat yang membentang dari Afrika, eropa, hingga asia. Ada penjajah di Kashmir, Turkistan Timur, Rohingya, dll. Semua tidak mungkin diselesaikan tanpa khilafah yang menyatukan dan memimpin kita untuk dakwah dan jihad.
Semoga Umat Islam makin sadar akan tanggung jawab untuk membangun kembali peradaban dunia. Bukan hanya untuk kepentingan Umat Islam tapi untuk seluruh manusia dan menyelamatkan dunia.
Cinta Allah adalah dengan cinta Nabi Muhammad SAW, cinta Nabi SAW maka cinta warisan Nabi, dan tentu saja cinta Khilafah. Wallaahu a'lam. []
Posting Komentar untuk "Khilafah itu Warisan Nabi SAW"