(Refleksi 101 Tahun Tanpa Khilafah, 28 Rajab 1342-1443 H)
Ada saja umat Islam yang menolak penerapan syariat Islam secara kaffah di masa kini dengan alasan Islam hanya cocok diterapkan di Arab dan itu pun dulu. Bila berkaca ke sejarah, Islam pernah diterapkan di hampir 2/3 dunia sebelum akhirnya Khilafah diruntuhkan oleh kafir penjajah dan antek-anteknya.
Penduduknya yang terdiri dari berbagai ras dan agama merasakan keadilan Islam. Hal itu diakui pula oleh para cendekiawan Barat. Di antaranya adalah Will Durant. Dalam bukunya, The Story of Civilization, ia menyebutkan:
“Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan usaha keras mereka. Para Khalifah itu pun telah menyediakan berbagai peluang bagi siapa pun yang memerlukannya dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam keluasan wilayah yang belum pernah tercatat lagi fenomena seperti itu setelah masa mereka. Kegigihan dan kerja keras mereka menjadikan pendidikan menyebar luas sehingga berbagai ilmu, sastra, falsafah dan seni mengalami kejayaan luar biasa…”
Bukti sejarah tersebut menunjukkan fakta, Islam cocok di segala tempat, bukan hanya di Arab melainkan di semua belahan dunia termasuk di Indonesia, tentu saja.
Bila dulu Islam dapat diterapkan di berbagai tempat, sekarang pun tentu saja tetap layak diterapkan di berbagai tempat. Karena, manusia zaman dulu maupun sekarang sama saja, sama-sama memenuhi kebutuhan fisik dan keinginan nalurinya berdasarkan pemahamannya. Yang berubah hanyalah sarana dan prasarana yang muncul akibat kemajuan sains dan teknologi.
Sedangkan Islam hadir untuk mengatur kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya itu sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditentukan Allah SWT. Nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT untuk mengubah pemahaman manusia agar sesuai dengan Islam serta mencontohkan bagaimana cara menerapkannya. Orang-orang yang terlebih dahulu masuk Islam, diwajibkan mendakwahkannya agar orang lain pun memiliki pemahaman yang benar tentang Islam.
Adapun soal kemajuan sains dan teknologi, Islam tidak mempermasalahkan, justru sangat mendukung selama digunakan untuk kebaikan dan kebenaran.
Misalnya terkait pemenuhan keinginan hasrat seksual. Sejak zaman Nabi Adam as hingga manusia terakhir di dunia ini kelak, tentu saja memilikinya. Tidak ada yang berubah. Islam menyalurkannya melalui pernikahan dan mengharamkan perzinaan. Tidak ada yang berubah juga.
Yang berubah hanyalah sarana dan prasarananya saja. Di zaman dulu berzina di tenda misalnya, sekarang di hotel berbintang lima. Yang dipermasalahkan Islam bukanlah tenda atau hotelnya tetapi zinanya. Hal itu merupakan solusi yang diberikan Islam untuk menjaga kelangsungan jenis manusia agar terjaga kehormatannya, nasabnya dan lainnya.
Itu merupakan salah satu saja dari sekian banyak solusi Islam untuk berbagai masalah manusia yang timbul akibat perangsangan dan pemenuhan keinginan yang muncul dari naluri serta pemenuhan kebutuhan fisik manusia. Yang pastinya tidak akan pernah berubah di sepanjang waktu. Jadi, Islam pun cocok juga di masa sekarang maupun yang akan datang.[]
.
Joko Prasetyo
Jurnalis
Sumber : https://www.facebook.com/
Posting Komentar untuk "ISLAM COCOK DITERAPKAN DI SETIAP TEMPAT DAN WAKTU"